Istilah toxic friendship ditujukan kepada
situasi pertemanan yang buruk dan merugikan salah satu pihak. Namun, terkadang
kamu bisa saja tidak sadar bahwa dirimu terlibat dalam toxic friendship.
Toxic friendship merupakan lingkup
pertemanan yang tidak memberikan kontribusi positif dalam hidup kita, malah
kerap membawa efek negatif dalam hidup. Seringkali, justru membuat kita stres
dan makan hati.
Bahkan,
beberapa orang merasa tipikal toxic friend ini seolah jadi racun yang merusak
kebahagiaan dan kesehatan mental. Nah, teman atau lingkup pertemanan seperti
inilah yang harus kita hindari karena tidak bermanfaat.
Nah, apa
aja sih ciri-ciri kalau kita terlibat dalam toxic
friendship?
1. Kamu tidak nyaman dan takut berbuat salah
Mungkin
kamu telah berteman denganny cukup lama sehingga memahami sifatnya ynang
emosional sehingga kamu kerap kali takut untuk berbuat salah.
Karena kamu
takut berbuat salah, kamu jadi hanya bisa meng-‘iya’-kan semua perkataan dan
pendapat temanmu. Bukankah teman yang baik itu harus mau mendengar dan rendah
hati ketika diberikan nasihat?
Amsal 1:5 “baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang
berpengertian memperoleh bahan pertimbangan.”
2. Kamu lebih nyaman saat dia tidak ada
Momen
bersama teman atau sahabat biasanya menjadi momen yang menyenangkan. Tapi jika
ketidakhadiran dirinya membuatmu lebih senang, maka itu adalah pertanda bahwa
kamu tengah berada dalam toxic friendship.
Toxic friend sering kali terlihat seperti orang biasa bahkan mungkin saja dia adalah orang terdekat dalam hidupmu.
3. Memberi kritik tanpa mau dikritik
Orang yang merasa selalu benar, tidak mau mendengarkan, tidak mau berubah setelah dinasihati, bahkan kerap kali menghindar setelah diberikan kritik adalah ciri-ciri orang egois yang tidak mau menerima kritikan. Ciri-ciri seperti ini dapat dikategorikan sebagai toxic friendship.
Yakobus 1:19 “Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah.”
Sumber : berbagai sumber